PROSPEKTIF.COM – Program optimasi lahan rawa (Oplah) dan cetak sawah yang digalakkan pemerintah melalui Kementerian Pertanian akan dilaksanakan secara optimal.
Salah satu fokus utama dari program tersebut adalah peningkatan produksi pertanian melalui peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari 1 kali menjadi 3 kali dalam setahun.
Hal ini merupakan langkah konkret yang akan dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian nasional.
Dikutip Mediaagri.com, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyampaikan hal itu dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (5/11/2024)
Baca Juga:
BRI Borong 7 Penghargaan di Ajang Top 100 CEO & The 200 Leader Future Forum 2024, Jelang HUT ke-129
“Program Oplah dan cetak sawah yang saat ini kami galakkan akan dilaksanakan secara optimal,” kata Wamentan .
“Setelah olah lahan selesai, tahap selanjutnya adalah meningkatkan indeks pertanaman dari yang tadinya IP100 jadi 200, dari 200 jadi IP300. Itu step yang akan kita lakukan,” ujarnya.
Dikutip Mediaagri.com, Wamentan menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan program jangka pendek dan jangka panjang untuk memastikan ketahanan pangan nasional.
Program jangka pendek tersebut melakukan intensifikasi yang mencakup upaya yang dilakukan secara cepat.
Baca Juga:
Seperti pompanisasi dan penyediaan Perluasan Areal Tanam (PAT) guna mengatasi dampak cuaca panas ekstrem.
Wamentan menambahkan, program jangka panjang berfokus pada ekstensifikasi cetak sawah.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang terus berkembang.
Menurutnya cetak sawah ini sangat penting untuk menjamin ketahanan pangan nasional, baik untuk kebutuhan saat ini maupun di masa depan.
Baca Juga:
Hapus Utang Macet UMKM, Prabowo Subianto Sebut Petani dan Nelayan Sekarang Lebih Semangat
Mengenal Desa Batuan Sukawati di Bali, Desa BRILiaN dengan Sejuta Potensi Alam dan Budaya
Menteri Rosan Roeslani Ungkap Alasan Kebijakan AS dan Tiongkok Berdampak pada Ekonomi Nasional
“Sementara jangka panjangnya adalah kita melakukan ekstensifikasi cetak sawah untuk memenuhi kebutuhan penduduk kita yang semakin banyak.”
“Nah cetak sawat ini perlu untuk menjamin ketahanan pangan kita, menjamin situasi pangan kita sekarang dan di tahun-tahun yang akan datang,” terang Wamentan.
Sudaryono juga menekankan bahwa pemerintah telah menargetkan swasembada pangan dalam waktu empat tahun mendatang.
Sebagai langkah awal menuju kemandirian pangan jangka panjang.
Dia menjelaskan, target tersebut diyakini akan menciptakan ketahanan pangan yang bisa bertahan hingga 100 tahun mendatang.
“Kita sudah prediksi dengan 3 juta cetak sawah ini, maka kita bisa survive minimal 80 sampai 100 tahun yang akan datang.”
“Jadi sebelum menuju ke swasembada kita harus melewati step jangka pendek dan juga jangka panjang.”
“Seperti penambahan pupuk, penyediaan benih dan alsintan,” jelasnya.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infokumkm.com dan Ekbisindonesia.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Haiidn.com dan Seleb.news
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.