PROSPEKTIF.COM – Hingga dua tahun terakhir SKK Migas telah melakukan kegiatan penarikan investor (investor engagement).
Lewat upaya tersebut telah menggaet seɓanyak lebih dari 40 perusahaan migas internasional.
Dikutip Duniaenergi.com, hal tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi migas dalam negeri.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto menyampaikan hal itu dalam keterangannya.
Baca Juga:
BRI Borong 7 Penghargaan di Ajang Top 100 CEO & The 200 Leader Future Forum 2024, Jelang HUT ke-129
Djoko menyampaikan dalam acara media briefing yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (3/11/2024).
“Tantangan utama yang dihadapi industri hulu migas saat ini adalah penurunan produksi yang terus berlangsung.”
“Kami terus semangat, berupaya bekerja keras melakukan kolaborasi dengan KKKS.”
“Serta kementerian dan lembaga untuk mendorong peningkatan produksi migas di masa depan,” ujarnya.
Baca Juga:
Sebelumnya, SKK Migas mengatakan bahwa capaian lifting minyak pada Semester I Tahun 2024 mencapai 576 ribu barel minyak per hari (BOPD).
Capaian tersebut, lebih rendah apabila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan APBN 2024 sebesar 635 ribu BOPD.
Selain itu, capaian lifting minyak ini juga lebih rendah apabila dibandingkan dengan target work program and budget (WP&B) yang ditetapkan sebesar 589,5 ribu BOPD.
Menurut Djoko, untuk melakukan peningkatan kapasitas eksplorasi minyak dan gas (migas) domestik SKK Migas memiliki dana sebanyak Rp46,8 triliun
Baca Juga:
Hapus Utang Macet UMKM, Prabowo Subianto Sebut Petani dan Nelayan Sekarang Lebih Semangat
Mengenal Desa Batuan Sukawati di Bali, Desa BRILiaN dengan Sejuta Potensi Alam dan Budaya
Menteri Rosan Roeslani Ungkap Alasan Kebijakan AS dan Tiongkok Berdampak pada Ekonomi Nasional
Angka tersebut berasal dari dana yang berasal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar Rp15 triliun dan 2 miliar dolar AS (Rp31,8 triliun) dari dana yang dimiliki SKK Migas.
“Bapak Menteri ESDM telah berjuang keras menyediakan dana Rp15 triliun per tahun untuk kegiatan eksplorasi.”
“Selain itu, kami laporkan, kami juga mempunyai dana sekitar Rp2 miliar dolar AS dan itu hanya bisa digunakan untuk kegiatan eksplorasi,” kata Djoko.
Penasihat Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf menyatakan dana sebesar Rp15 triliun tersebut merupakan anggaran yang berasal dari usulan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Mentri ESDM mengusulkan agar 10–15 persen Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dikembalikan ke Kementerian ESDM.
“Jadi tidak seluruhnya Rp15 triliun digunakan eksplorasi tapi untuk infrastruktur, bangun jargas (jaringan gas), dan sebagainya,” kata dia.
Sementara untuk dana 2 miliar dolar AS (Rp31,8 triliun) berasal dari komitmen pasti para kontraktor migas saat memperpanjang kontrak
“2 miliar dolar AS itu dari komitmen pasti dari perpanjangan waktu Pak Djoko jadi Dirjen.”
“Membuat satu kebijakan untuk perpanjangan itu memberikan ada namanya komitmen pasti, tapi diusahakan untuk eksplorasi,” ujarnya.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Minergi.com dan Infotelko.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Helloseleb.com dan Haiindonesia.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.